KASIH SAYANG IBU
tugas excel
http://www.ziddu.com/download/14470578/latihan-excel-4-sampai-9-16-17-maret-2011.rar.html
Kamis, 16 Februari 2012
Kamis, 02 Februari 2012
pantu jenaka
karung hilang dikasih semen
ditinggal ayam satu kabur
gimana ente dibilang cemen
dikasih cendol malah kabur
Malam hari main kulintang
ditemani sobat sobat tersayang
gimana hati kagak bimbang
Kepala botak minta dikepang
Daun sirih daun kelor
Ayam berkokok mau bertelor
apa isi di balik kolor
satu pistol dua pelor
seorang anak bernyanyi ria
sambil bernyanyi menari pula
siapa yang tidak bakal tertawa
disangka waras ternyata gila
perut melilit makan jengkol
orang pelit doyan miscoll
Makan Jengkol Perut Melilit
Doyan Miscall pulsa sedikit
Buah kedondong Biji selasih
Dulu bencong sekarang masihhhhhh
Buah semangka buah duren
Nggak nyangka gue keren
Ada padi, Ada jagung
Ada singkong, Ada pepaya
Panen ni yeeee!
makan kue, minum sekoteng
ternyata gue emang ganteng
Baju baru dipake sayang
beli dimall pake atm mandiri
knapa semua pada kabur sayang
itu karena kamu belum mandi
kalo mau menanam padi
lihat dulu cuacanya
kolo tau Q mau mandi
Jangan lupa, ngintip ya!
Pergi ke pasar naik ontaBuah Jeruk Buah Kedongdong
Membeli anting intan permata
Gak peduli situ udah tua
Yang penting saling mencinta
Muke loe kayak kedongdong
Buah kedongdong buah manggis
walo muka kayak gerandong, yang penting artis
Jaka Sembung bawa Golok
Mau di Asah
Buah belimbing buah rambutan
itu kumis apa hutan...
sibotak bawa sisir
gak ada kerjaan
Original Source : Kumpulan Pantun Jenaka - Pantun Lucu http://www.poztmo.com/2011/10/pantun-lucu-jenaka.html#ixzz1lHxrmeHZ
Under Creative Commons License: Attribution
Senin, 01 Agustus 2011
pantun buat ibu
Pantun Buat Ibu
Tarian gamelan lagu senandung,
Warisan bangsa penuh keramat;
Sembilan bulan sarat mengandung,
Tetap ceria sedia berkhidmat.
Penat lelah tolak ke tepi,
Demi anak rela berkorban.
Kejayaan anak menjadi harapan.
Masak bersama ikan keli;
Sekali hatinya terguris luka,
Nikmat syurga jauh sekali.
Diletak orang di tengah laman;
Kasih ibu tiada penghujung,
Menjadi sanjungan ke akhir zaman.
Warisan bangsa penuh keramat;
Sembilan bulan sarat mengandung,
Tetap ceria sedia berkhidmat.
Anak ikan di dalam balang,
Tidak banyak berenang sendiri;
Sakit melahirkan bukan kepalang,
Melihat anak wajah berseri.
Anak rubah dipanggang api,
Dimakan oleh orang Iban;Penat lelah tolak ke tepi,
Demi anak rela berkorban.
Pergi ke pekan membeli laici,
Singgah berehat bersama teman;
Marahnya bukan marah membenci,
Sebagai nasihat jadikan pedoman.
Ulam pegaga tumbuh melata,
Tumbuh banyak di laman depan;
Emas permata tiada dipinta,Kejayaan anak menjadi harapan.
Buat rumah dari kayu-kayan,
Masak bersama ikan keli;
Harta melimpah bukan impian,
Selaut kasih lebih bererti.
Pedas rasanya cabai Melaka,Masak bersama ikan keli;
Sekali hatinya terguris luka,
Nikmat syurga jauh sekali.
Air dicedok dari perigi,
Membasuh tangan selepas makan;
Andai dia telah pergi,
Sepotong doa anak sedekahkan.
Serai serumpun sirih sejunjung,Diletak orang di tengah laman;
Kasih ibu tiada penghujung,
Menjadi sanjungan ke akhir zaman.
puisi untuk ibu
Puisi untuk IBU
Ibu...
adalah wanita yang telah melahirkanku
merawatku
membesarkanku
mendidikku
hingga diriku telah dewasa
Ibu...
adalah wanita yang selalu siaga tatkala aku dalam buaian
tatkala kaki-kakiku belum kuat untuk berdiri
tatkala perutku terasa lapar dan haus
tatkala kuterbangun di waktu pagi, siang dan malam
Ibu...
adalah wanita yang penuh perhatian
bila aku sakit
bila aku terjatuh
bila aku menangis
bila aku kesepian
Ibu...
telah kupandang wajahmu diwaktu tidur
terdapat sinar yang penuh dengan keridhoan
terdapat sinar yang penuh dengan kesabaran
terdapat sinar yang penuh dengan kasih dan sayang
terdapat sinar kelelahan karena aku
Aku yang selalu merepotkanmu
aku yang selalu menyita perhatianmu
aku yang telah menghabiskan air susumu
aku yang selalu menyusahkanmu hingga muncul tangismu
Ibu...
engkau menangis karena aku
engkau sedih karena aku
engkau menderita karena aku
engkau kurus karena aku
engkau korbankan segalanya untuk aku
Ibu...
jasamu tiada terbalas
jasamu tiada terbeli
jasamu tiada akhir
jasamu tiada tara
jasamu terlukis indah di dalam surga
Ibu...
hanya do'a yang bisa kupersembahkan untukmu
karena jasamu
tiada terbalas
Hanya tangisku sebagai saksi
atas rasa cintaku padamu
Ibu..., I LOVE YOU SO MUCH
juga kepada Ayah...!!!
adalah wanita yang telah melahirkanku
merawatku
membesarkanku
mendidikku
hingga diriku telah dewasa
Ibu...
adalah wanita yang selalu siaga tatkala aku dalam buaian
tatkala kaki-kakiku belum kuat untuk berdiri
tatkala perutku terasa lapar dan haus
tatkala kuterbangun di waktu pagi, siang dan malam
Ibu...
adalah wanita yang penuh perhatian
bila aku sakit
bila aku terjatuh
bila aku menangis
bila aku kesepian
Ibu...
telah kupandang wajahmu diwaktu tidur
terdapat sinar yang penuh dengan keridhoan
terdapat sinar yang penuh dengan kesabaran
terdapat sinar yang penuh dengan kasih dan sayang
terdapat sinar kelelahan karena aku
Aku yang selalu merepotkanmu
aku yang selalu menyita perhatianmu
aku yang telah menghabiskan air susumu
aku yang selalu menyusahkanmu hingga muncul tangismu
Ibu...
engkau menangis karena aku
engkau sedih karena aku
engkau menderita karena aku
engkau kurus karena aku
engkau korbankan segalanya untuk aku
Ibu...
jasamu tiada terbalas
jasamu tiada terbeli
jasamu tiada akhir
jasamu tiada tara
jasamu terlukis indah di dalam surga
Ibu...
hanya do'a yang bisa kupersembahkan untukmu
karena jasamu
tiada terbalas
Hanya tangisku sebagai saksi
atas rasa cintaku padamu
Ibu..., I LOVE YOU SO MUCH
juga kepada Ayah...!!!
Minggu, 19 Juni 2011
PANTUN IBU
Masak bersama ikan keli;
Harta melimpah bukan impian,
Selaut kasih lebih bererti.
Pedas rasanya cabai Melaka,Masak bersama ikan keli;
Sekali hatinya terguris luka,
Nikmat syurga jauh sekali.
Air dicedok dari perigi,
Membasuh tangan selepas makan;
Andai dia telah pergi,
Sepotong doa anak sedekahkan.
Serai serumpun sirih sejunjung,Diletak orang di tengah laman;
Kasih ibu tiada penghujung,
Menjadi sanjungan ke akhir zaman.
Sabtu, 28 Mei 2011
Selasa, 05 April 2011
Rabu, 19 Januari 2011
Langganan:
Postingan (Atom)